Bisnis Inovasi adalah
memperkenalkan ide baru, barang baru, pelayanan baru dan cara-cara baru yang
lebih bermanfaat. Amabile et al. (1996). Kata kunci lainnya dalam pengertian
inovasi adalah baru. Santoso S. Hamijoyo dalam Cece Wijaya dkk (1992 : 6) menjabarkan
bahwa kata baru diartikan sebagai apa saja yang belum dipahami, diterima atau
dilaksanakan oleh si penerima pembaharuan, meskipun mungkin bukan baru lagi
bagi orang lain. Akan tetapi, yang lebih penting dari sifatnya yang baru adalah
sifat kualitatif yang berbeda dari sebelumnya. Kualitatif berarti bahwa inovasi
itu memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali dalam bidang yang
mendapat inovasi.
Inovasi dapat menjadi
positif atau negatif. Inovasi positif didefinisikan sebagai proses membuat
perubahan terhadap sesuatu yang telah mapan dengan memperkenalkan sesuatu yang
baru yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Inovasi negatif menyebabkan
pelanggan enggan untuk memakai produk tersebut karena tidak memiliki nilai
tambah, merusak cita rasa dan kepercayaan pelanggan hilang.
Menurut Joseph Schumpeter definisi inovasi
dalam ekonomi,1934: Mengenalkan barang baru dimana para pelanggan belum
mengenalnya atau kualitas baru dari sebuah barang:
·
Mengenalkan metoda produksi baru yang dibutuhkan, ditemukan
melalui serangkaian uji coba ilmiah;
·
Membuka pasar baru, dimana perusahaan sejenis tidak memasukinya,
baik pasar tersebut ada atau belum ada ketika perusahaan memasukinya;
·
Menguasai sumber bahan baku baru untuk industri barang;
·
Menjalankan organisasi baru, seperti menciptakan monopoli, atau
membuka monopoli perusahaan lain.
2. Tipe Inovasi
Ada 5 tipe inovasi menurut para ahli, yaitu:
·
a. Inovasi produk; yang melibatkan pengenalan barang baru,
pelayanan baru yang secara substansial meningkat. Melibatkan peningkatan
karakteristik fungsi juga, kemampuan teknisi, mudah menggunakannya. Contohnya:
telepon genggam, komputer, kendaraan bermotor, dsb;
·
Inovasi proses; melibatkan implementasi peningkatan kualitas produk
yang baru atau pengiriman barangnya;
·
Inovasi pemasaran; mengembangkan metoda mencari pangsa pasar
baru dengan meningkatkan kualitas desain, pengemasan, promosi;
·
Inovasi organisasi; kreasi organisasi baru, praktek bisnis, cara
menjalankan organisasi atau perilaku berorganisasi;
·
Inovasi model bisnis; mengubah cara berbisnis berdasarkan nilai
yang dianut.
3. Sumber Inovasi
Terdapat dua sumber utama inovasi , yaitu:
·
Secara tradisional, sumbernya adalah inovasi fabrikasi. Hal
tersebut karena agen (orang atau bisnis) berinovasi untuk menjual hasil
inovasinya.
·
Inovasi pengguna; hal tersebut dimana agen (orang atau bisnis)
mengembangkan inovasi sendiri (pribadi atau di rumahnya sendiri), hal itu
dilakukan karena produk yang dipakainya tidak memenuhi apa yang
dibutuhkannya.
4. Tujuan Inovasi
Tujuan utama inovasi adalah:
·
Meningkatkan Kualitas;
·
Menciptakan Pasar Baru;
·
Memperluas Jangkauan Produk;
·
Mengurangi Biaya Tenaga Kerja
·
Meningkatkan Proses Produksi;
·
Mengurangi Bahan Baku;
·
Mengurangi Kerusakan Lingkungan;
·
Mengganti Produk Atau Pelayanan;
·
Mengurangi Konsumsi Energi;
·
Menyesuaikan Diri Dengan Undang-Undang;
5. Kegagalan Inovasi
Hasil survey menunjukkan, bahwa dari 3000 ide
tentang sebuah produk, hanya satu yang sukses di pasaran. Kegagalan inovasi
mengakibatkan hilangnya sejumlah nilai investasi, menurunkan moral pekerja,
meningkatkan sikap sinis, atau penolakan produk serupa dimaa datang. Padahal
produk yang gagal seringkali memiliki potensis ebagai ide yang baik, penolakan
terjadi karena kurangnya modal, keahlian yang kurang, atau produk tidak sesuai
kebutuhan pasar. Kegagalan harus diidentifikasi dan diselesksi ketika proses
berlangsung. Penyeleksian dini memungkinkan kita dapat menghindari uji coba ide
yang tidak cocok dengan bahan baku, sehingga dapat menghemat biaya
produksi.
Penyebab umum gagalnya suatu proses inovasi,
dapat disaring kedalam 5 macam, yaitu:
·
Definisi tujuan yang buruk
·
Buruknya mensejajarkan aksi untuk mencapai tujuan;
·
Buruknya partisipasi anggota tim;
·
Buruknya komunikasi dan akses informasi.
6. Siklus Inovasi
Siklus inovasi berlangsung seperti kurva
difusi dimana pada tahap awal, tumbuh relatif lambat, ketika kemudian pelanggan
merespon produk tersebut sebagai sebuah kebutuhan maka pertumbuhan produk
meningkat secara eksponensial. Pertumbuhan produk akan terus meningkat bila
dilakukan inkrenetori inovasi atau mengubah produk. Di akhir kurva
pergerakannya melambat kembali dan cenderung menurun.
Gambar Siklus Inovasi
Perusahaan yang inovatif akan bekerja dengan
cara inovasi baru, yang menggantikan cara lama untuk mempertahankan tumbuhnya
kurva melalui pembaharuan teknologi, bila teknologi tidak dilakukan pembaharuan
pertumbuhan akan cenderung stagnan atau bahkan menurun.
farizipayment@2017
fpay cicilan syariah fb @fpay
Komentar
Posting Komentar